Jumat, 29 Desember 2017

Model-Model Memori Ganda

James
Model memori ganda (dualistic model of memory) berkembang pada tahun 1800-an ketika William James membedakan immediate memory (memori langsung/primer) dan indirect memory (memori tak langsung/sekunder). James mengatakan bahwa memori primer, yang mirip (namun tidak identik) dengan short–term memory (STM), tidak pernah meninggalkan kesadaran dan dapat menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah dialami. Memori sekunder atau long term memory (LTM) didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia. Bagi James, memori memiliki sifat dualistik, yaitu transitoris (sebagai perantara) dan permanen. Hal ini kemudian dibuktikan dengan studi dari Waugh dan Norman (1965), yang menggambarkan sebuah item memasuki memori primer dan disimpan (melalui latihan dan pengulangan atau rehearsal) ke memori sekunder atau dilupakan.
Suatu efek awal dan akhir (primacy and recency) dalam item-item sejajar yang diasosiasikan (paired associates) ditemukan oleh Mary Calkins. Ketika seseorang mempelajari serangkaian item dan kemudian mencoba mengingat item-item tersebut tanpa harus menyebutkannya secara urut dari depan ke belakang, efek primacy and recency pun muncul. Item-item yang berada di awal (primacy) dan akhir (recency) rangkaian adalah yang paling diingat. Disamping itu terdapat pula efek von Restorff, yaitu bila ditengah rangkaian terdapat item yang unik, maka item tersebut cenderung diingat. Kapasitas penyimpanan (storage capacity) STM dapat dilacak dengan mengenali batas saat kurva yang menandai timbulnya efek akhir mulai muncul. Jumlah item dalam rentang efek akhir jarang melampaui delapan item, sehingga memunculkan hipotesis bahwa STM memiliki kapasitas terbatas.
Waugh dan Norman
       Model Waugh dan Norman (1965) memberikan kontribusi dengan memperkenalkan metafor “kotak-kotak di kepala” (boxes in the head) yang menggambarkan memori sebagai suatu diagram flow-chart. Keduanya mengembangkan model James dengan mengkuantifikasikan karakteristik memori primer. Waugh dan Norman memiliki minat untuk mempelajari apa yang terjadi pada item-item dalam STM yang tidak diingat. Kapasitas penyimpanan STM sangat terbatas, sehingga item-item akan memudar dan menghilang (decay) dari memori, atau memori tersebut dihambat (interference) oleh informasi baru saat ruang penyimpanan telah penuh. Tingkat kecepatan kelupaan (rate of forgetting) dalam penyajian item selama empat detik dan satu detik adalah sama. Hal tersebut mengindikasikan bahwa interferensi adalah faktor yang lebih berpengaruh dibandingkan decay.
Atkinson dan Shiffrin
       Atkinson dan Shiffrin (1968) meminjam konsep dualistic memori dari Waugh dan Norman, namun merumuskan adanya lebih banyak subsistem dalam STM dan LTM. Dalam model Atkinson dan Shiffrin, memori memiliki tiga area penyimpanan: (1) register sensorik, (2) penyimpanan jangka pendek, dan (3) penyimpanan jangka panjang. Mereka menggunakan istilah memori sebagai data-data yang disimpan, sedangkan penyimpanan (store) mengacu pada komponen structural yang berisi informasi. Dalam model Atkinson dan Shiffrin, informasi dalam STM storage dapat ditransfer ke LTM storage, sedangkan informasi lain dipertahankan selama beberapa menit dalam STM storage namun tidak pernah memasuki LTM storage. STM storage dipandang sebagai suatu sistem kerja yang didalamnya informasi yang masuk akan memudar dan menghilang dengan cepat. Informasi yang disimpan dalam STM storage dapat berupa suatu bentuk yang berbeda dengan wujud asli informasi tersebut (misalnya, sebuah kata yang dibaca oleh sistem visual akan diubah dan dipresentasikan dalam memori secara auditorik).
Sumber:

Solso, R.L, Maclin, Otto H, Maclin, M.Kimberly. (2008). Psikologi Kognitif (8th ed). Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terminasi Hubungan Konseling

Terminasi mengacu pada keputusan untuk menghentikan konseling. Keputusan dapat dibuat sepihak atau bersama. Terlepas dari banyak bahasan m...