Kita mengetahui betapa pentingnya memiliki skill, salah satunya presentation skill. Perlunya cara melakukan presentasi yang baik patut dipertimbangkan. Presentasi adalah menyajikan sesuatu, seperti
ide, pemikiran, atau usulan kepada sekelompok orang secara lisan. Misalnya,
mahasiswa mempresentasikan usulan penelitian, sales mempresentasikan produk,
guru menyajikan pelajaran, dosen menyampaikan materi kuliah, dan sejenisnya.
Presentasi sendiri merupakan cara yang paling mahal dalam menjelaskan
suatu hal. Seseorang harus mengorbankan waktu untuk memikirkannya, membuatnya
semenarik mungkin, lalu hal yang tidak bisa dikesampingkan adalah komitmen dalam
membuatnya. Selain itu terdapat
indikator dari presentasi yang baik dan sukses, yaitu:
- The Audience (Penonton)
- The Content of The Presentation (Bahan Presentasi)
- The Presenter (Orang Yang Mempresentasikan.
Ada hal-hal yang perlu
diperhatikan agar mendapatkan presentasi yang baik. antara lain:
A. Nervous and Body
Language
Gejala gugup yang dapat
dilihat dan dirasakan diantaranya muncul keringan dingin, tangan berkeringat,
jantung berdetak lebih kencang, perut terasa mulas, terkadang hingga muncul
perasaan mual. Gugup dan gelisah merupakan hal yang wajar, namun akan menjadi
sangat menganggu ketika hal tersebut menurunkan performa kita saat melakukan
presentasi. Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol perasaan gugup saat
presentasi :
- Pastikan semua peralatan yang dipergunakan untuk
presentasi telah berfungsi dengan baik, dengan memeriksanya sebelum audience tiba.
- Berikan ruang gerak yang leluasa untuk diri
sendiri.
- Bernafas secara perlahan dan tenang.
- Jangan mulai berbicara ketika sedang berjalan,
berhentilah sebentar lalu mulai bicara.
- Genggamlah pensil atau bolpoin saat mulai merasa
gugup.
- Sebisa mungkin sediakan minuman agar kita dapat
minum sebelum presentasi dilakukan untuk mengurangi perasaan gugup.
- Lihat seluruh audience sebelum
mulai berbicara.
- Ingatlah lima kalimat pertama dalam presentasi,
utarakan tanpa melihat sehingga kita dapat melihat audience.
- Perasaan gugup akan hilang dengan sendirinya
setelah kita dapat mengontrol diri.
Hal-hal yang terkait:
Kharisma
Seseorang dengan karisma
biasanya dapat terlihat atau dikenali. Mereka memiliki beberapa kesamaan atau
ciri – ciri khusus diantaranya yaitu:
- Bagaimanapun kondisi fisiknya entah memiliki
badan yang pendek atau tinggi, mereka selalu terlihat tegak ketika duduk
maupun berdiri.
- Individu yang memiliki karisma tinggi tidak segan
melakukan kontak mata dengan lawan bicara.
- Tidak tergesa-gesa dan cenderung tenang misalnya
ketika bergerak, berbicara, bernafas pelan dan tenang.
- Gesture – Orang dengan karisma tinggi membuat gerak tubuh ke arah atas dan ke arah luar menuju penonton, sedangkan orang yang merasa tidak aman cenderung memberi isyarat atau melakukan gerakan tubuh ke bawah dan ke dalam seolah-olah mereka menjaga diri mereka sendiri.
Manfaatkan Ruang
Berikan ruang gerak yang
leluasa untuk diri kita dan buatlah diri kita terlihat. Terkadang memberikan jarak
atau space penting untuk dilakukan. Hal ini merupakan salah
satu upaya untuk menjaga body language terlihat bagus.
Belajar Untuk
Mengobservasi
Belajar untuk
mengobservasi audience sangat penting dilakukan. Observasi dapat dilakukan
dengan mengamati gesture audience, posisi duduk, arah pandang.
Memperhatikan Jarak
Dalam presentasi kita
harus memperhatikan jarak antara kita sebagai seorang presentator dengan
audience.
- Intimate Space
- Personal Space
- Social Space
B. Controlling The
Audience
Ada kalanya penonton
mulai ricuh, dan tidak dapat dikendalikan. Terdapat dua faktor ketika penonton
sudah mulai bosan dan tidak mau lagi mendengarkan presentasi anda, yaitu :
- Faktor Internal : rasa lapar, rasa haus, masalah
hati, dan rasa mengantuk
- Faktor Eksternal : presenter dan materi
presentasi membosankan dan tidak menarik di mata mereka.
Kita dapat
menginformasikan kepada auedience bahwa akan dibuka sesi pertanyaan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah auedience untuk memotong atau
mengitrupsi saat presentator menyampaikan materi.
Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang presentator ketika menghadapi
situasi tersebut :
- Memberi sedikit pencahayaan kemudian dengan
memutarkan video berdurasi sekitar 1-10 menit. Hal ini dapat me-refresh audience.
- Tinggikan intonasi suara (namun tidak keras)
serta sedikit mempercepat bicara dengan memberikan penekanan. Cara ini
dilakukan untuk mengembalikan perhatian audience kepada
presentator.
- Mengintruksikan kepada audience untuk
berdiri dan mendatangi secara acak beberapa audiencekemudian
meminta mereka untuk memperkenalkan diri.
- Melakukan beberapa aktivitas yang melibatkan
audience, dengan melakukan ice breaking misalnya.
C. Voice and Performance
Skills
Rahasia dari suara yang
bagus terdapat pada bagaimana cara seseorang bernafas.
Berikut ini adalah
beberapa cara untuk melatih teknik pernafasan :
- Langkah pertama adalah merubah kebiasaan, cara
ini bisa dicoba ketika kita sedang berbaring.
- Luruskan posisi tubuh dan relaks.
- Letakkan buku di dada dan di perut.
- Relakskan bahu dan perut, kemudian tarik
nafas dalam-dalam, dan biarkan otot perut kita kencang dan kemudian
mengangkat buku tersebut.
- Lakukanlah hal tersebut beberapa kali, hal inilah
yang disebut dengan pernafasan diafragma.
Sekarang masih dengan
posisi tubuh yang relaks, ambil nafas yang lebih dangkal, tarik uadara
hingga ke bagian dada. Buku yang terletak diatas dada akan terangkat.
Pernafasan inilah yang disebut dengan pernafasan atas.
The Voice Itself
Sekali kita sudah dapat
menguasai teknik pernafasan dengan baik, maka kita akan mulai dengan teknik
pengaturan suara itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus
diingat dan diperhatikan :
1. Volume
Ketika udara melewati
paru-paru, dan ketika kita sedang menghembuskan nafas, ada beberapa pilihan
yaitu menggunakan kotak suara untuk menghasilkan suara, atau hanya membiarkan
udara melewati paru-paru dan kotak suara.
2. Pitch
Tinggi-rendah suara
seseorang dipengaruhi oleh struktur tubuh seseorang, warna nada dan tinggi
rendahnya suara yang biasa didengar dari usia kanak-kanak, ataupun karena
faktor role model yang dikagumi, bisa juga dipengaruhi oleh
dialek dari daerah kelahirannya masing-masing.
3. Resonansi
Jika seseorang dapat
bernafas dengan cara yang benar dan dapat berdiri dengan tegak dan benar,
kemudian hal tersebut akan membuat suara seseorang menjadi lebih menggema
4. Artikulasi
Dengan artikulasi yang
tidak jelas, akan membuat pendengar menjadi kurang yakin dan kurang percaya
akan apa yang dikatakan oleh seseorang tersebut. Kunci dari pengucapan dengan
artikulasi yang baik terletak pada bagaimana seseorang menggunakan bibir, lidah
dan giginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar