A. Konsep dasar
Albert Bandura
sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory)
salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Salah satu teorinya yang
terkenal yaitu modelling. Bandura menjelaskan proses mengamati
dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan
belajar, walaupun model tidak mendapat penguatan positif maupun negatif dan
model bisa juga dalam bentuk visualisasi atau bahkan tokoh imajinatif. Teori
Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi
lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis
ini. Seperti salah satu eksperimen yang sangat terkenal yaitu Bobo Doll
experiment yang menunjukkan anak – anak meniru seperti perilaku
agresif dari orang dewasa disekitarnya, dalam eksperimen ini beliau telah
menjalankan kajian bersama Walter (1963).
Dalam
belajar, modelling merupakan dasar percepatan belajar juga
merupakan suatu konsep bagi proses memproduksi atau membentuk perilaku yang
dipelajari melalui mengobservasi orang lain dan aktivitas atau simbol selaku
contoh sebagai alat mempermudah perubahan tingkah laku. Prosedur modelling berlangsung
wajar dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya digunakan untuk melatih anak-anak cacat
(baik fisik maupun mental), anak normal, serta para pekerja. Modelling ini
perlu umumnya digunakan ketika instruksi verbal yang diberikan tidak mampu
dipahami atau gagal.
Prinsip
dari modelling sederhana, yaitu “memamerkan” perilaku seseorang
atau perilaku. Prosedur ini memanfaatkan proses belajar melalui pengamatan,
dimana perilaku seseorang atau beberapa orang model atau teladan berperan
sebagai perangsang terhadap pikiran, sikap atau perilaku pengamat. Prinsip lain
yang harus dipahami adalah beberapa orang lebih trainable daripada educable,
artinya nalar tidak begitu jalan tetapi pengamatan dan meniru lebih unggul.
Selain
itu modelling juga terdapat kaitan dengan imitasi atau meniru,
akan tetapi meniru tidak sama dengan modelling, kritik ini
disanggah melalui bukti dari konsep abstract modellling, dimana
orang mengamati model yang melakukan berbagai macam respon yang memiliki kaidah
atau prinsip umum. Dapat disimpulkan bahwa modelling merupakan
salah satu teknik konseling dimana seseorang belajar membuat dan menerapkan
perilaku baru melalui proses pengamatan, mengobservasi, menggeneralisir
perilaku orang lain (model), dimana dalam modeling ini juga melibatkan proses
kognitif dan kreatif bukan semata-mata meniru atau imitasi saja.
Jenis –
jenis Peniruan (Modelling):
1. Peniruan Langsung
Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran social
Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modelling,
yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui
demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang
ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh: Meniru gaya penyanyi
yang disukai.
2. Peniruan Tak Langsung
Peniruan
Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung.
Contoh: Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru
mengajarkan rekannya.
3. Peniruan Gabungan
Peniruan
jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu
peniruan langsung dan tidak langsung. Contoh: Pelajar meniru gaya gurunya
melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4. Peniruan Sesaat atau seketika.
Tingkah
laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh: Meniru
Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
5. Peniruan Berkelanjutan
Tingkah
laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh: Pelajar meniru
gaya bahasa gurunya.
B. Langkah-langkah pelaksanaan yang efektif
Memilih media pemeran
Pemberian contoh dari model yang sesungguhnya atau betul-betul hidup
biasanya dibutuhkan oleh subyek yang membutuhkan umpan balik, partisipasi
maupun bantuan fisik dari model.
- Contoh 1 (partisipasi model)
Arif mengalami kesulitan belajar menulis. Karena itu selain memberi contoh di
papan tulis dan di buku tulis Arif, guru sekolah juga akan memegangi tangan
Arif selagi ia menggoreskan pensilnya
- Contoh 2 (bantuan fisik)
Setelah memberi contoh melakukan jungkir balik, maka pak Catur membantu
menggulingkan badan Mario selagi ia mencoba melakukan jungkir balik
Memilih teladan
Pada umumnya yang dijadikan model adalah orang yang dianggap ahli,
berpengalaman, sukses, berkuasa, populer, atau memiliki sesuatu yang layak
untuk dikagumi. Penggunaan beberapa model adakalanya lebih efektif sebab
menimbulkan efek generalisasi, artinya perilaku yang ditiru tidak khusus hanya
dapat dilakukan oleh model.
Memamerkan secara mengesankan atau
berulang-ulang
Model yang mengesankan, selain menarik perhatian juga menyebabkan perilaku yang
dipamerkan tertanam dalam ingatan. Bila pemeran kurang mengesankan, perlu
dibuat berulang-ulang secara wajar untuk menghindari kejenuhan
Meminta Menirukan dengan Segera dan
Berulang-Ulang
Mengulang dan berlatih akan membantu subyek dalam menjabarkan perilaku sasaran
sehingga ketrampilan motorik ataupun verbal yang dibutuhkan oleh subyek dapat
berkembang. Ketika pelaksanaan perilaku menjadi lancar & efisien, maka hal
tersebut akan menjadi pengukuh positif bagi subyek (perasaan puas bahwa ia
telah mampu menguasai sesuatu).
Melakukan Secara Bertahap (Bila Perlu)
Bila perilaku yang disajikan tergolong kompleks, maka hendaknya perilaku
tersebut dipecah menjadi lebih sederhana dan disajikan tahap demi tahap.
Sajikan langkah-langkah penting yang paling mendasar sebelum menyajikan seluruh
urutan perilaku.
Mengikuti Pelaksanaan Perilaku (Bila
Diperlukan)
Beberapa program memerlukan participant modeling.
Memamerkan Konsekuensi Positif
Perilaku yang berakibat positif atau yang berasosiasi positif cenderung
ditiru. Ketika menjadi seorang model atau teladan, hendaknya tampak percaya
diri, tidak tegang, serta menunjukkan penampilan fisik, verbal dan emosional
yang berbahagia.
Memberi Pengukuh dengan Segera
Bila perilaku mendapat pengukuh dengan segera, maka perilaku ini
cenderung berulang. Perilaku yang tidak dapat dipisahkan dari konsekuensi
positif cenderung cepat terkukuhkan sesegera mungkin setelah dilaksanakan.
C. Contoh aplikasi
Dalam modeling, seseorang yang belajar mengikuti kelakuan orang lain
sebagai model. Tingkah laku manusia lebih banyak dipelajari melalui modelling
atau imitasi daripada melalui pengajaran langsung. Saya akan mengambil salah
satu contoh aplikasi modeling tak langsung dosen sebagai model. Dosen yang
biasanya cukup tepat waktu saat mengajar, tidak pernah mengeluarkan kata-kata
yang menyinggung perasaan, jelas dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga
mudah dimengerti, senyumnya tulus, membuat situasi kelas tidak tegang, maka
kalau hal ini dilakukan secara terus menerus mahasiswa akan merekam perilaku
ini. Dalam memorinya tersimpan satu karakter yang patut untuk ditiru. Perasaan
atau keinginan untuk meniru ini merupakan titik awal untuk merubah perilaku
karena para mahasiswa merasa nyaman.
Daftar pustaka
PPT Modelling fakultas
psikologi universitas airlangga
Robert S., 2012. Pengantar Psikologi.
Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.
Alwisol. (2012). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Press.
Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H.
(2009). Theories Of Learning (7th ed.). (T. Wibowo, Ed.)
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar